Recents in Beach

Do More, Talk Less!




Apa sih menurut kalian arti “Do More, Talk Less” ?

Kalimat tersebut mengartikan bahwa perbanyaklah melakukan sesuatu dan kurangilah berbicara, singkat namun penuh makna. Banyak sekali pesan yang terkandung terutama dalam kehidupan di lingkungan kita saat ini. Terkadang seseorang lebih mengutamakan yang namanya opini dengan menyerang lawan bicara, tetapi sudahlah berhenti sejenak, mari kita berpikir bahwa dampak apa yang telah dikeluarkan dari setiap perkataan tersebut? Biasakan supaya lisan tidak menjadi pisau yang akan melukai diri sendiri maupun orang lain. 


“Kesempurnaan datang sebab tindakan bukan semata sebatas ucapan. Bergerak, akan kau raih segala angan jangan sibuk hanya dengan tuturan.”

-KH.Abdul Wahab Hasbullah-


Berawal dari kata ‘Do More’

Yang berarti banyak melakukan sesuatu, dimana pada zaman sekarang sangat dibutuhkan kreatifitas dibanding dengan sebuah kritikan yang pedass!, apalagi zaman ini banyak sekali orang-orang yang menjulang kesuksesan tanpa berpendidikan yang tinggi. Sebut saja fakta yang tengah beredar dalam beberapa kasus, dimana pendidikan formal yang dapat dikalahkan dengan kreatifitas. Dan bukan berarti pendidikan formal bisa mudah dikalahkan, karena masih banyak kebutuhan yang melibatkan skill khusus yang dapat dimiliki oleh orang-orang yang beruntung dalam bidang ini. 

Sekarang yang perlu digaris bawahi adalah menjadikan milenials yang sukses. Namun menjadi seorang milenials bukan lagi tergantung pada gelar pendidikan saja,tetapi diperlukan potensi diri yang mampu mengembangkan agar dapat memeberikan manfaat terhadap lingkungannya. Saat ini sudah tersediannya teknologi yang mampu membuka peluang untuk menyalurkan kreatifitas kita, terutama dalam memanfaatkan sosmed untuk berbagai kegiatan yang positif seperti membuat artikel islami, cerita islami hingga berdakwah. Dengan itu kita bisa menyampaikan berbagai cara agar lebih kreatif, baik, fakta dll. Sehingga pesan-pesan yang kita posting juga bermanfaat dan juga banyak diminati oleh masyarakat semua. Semestinya kita bisa memilih apakah kita menjadi orang yang menebar kebencian atau menjadi orang yang menebar kebaikan melalui lisannya yang positif serta menebarkan manfaat dalam hal melakukan yang kreatif. Dalam kegiatan positif ini diperlukan kontribusi dengan membiasakan diri, untuk selalu lebih banyak berbuat daripada mengeluh, mulailah disiplin dalam mengerjakan apapun,Maka kita akan diterima baik dimana pun berada.

 Berakhir dengan kata’Talk Less’

Yang berarti kurangi bicara, terdapat isu yang hangat untuk dibicarakan pasti hal yang saat ini banyak dibicarakan, akan tetapi perdebatan hanya berujung pada kemudharatan yang hanya membuang energi, sia-sia, dan waktu kelak membawa keburukan bagi diri sendiri apabila tidak bertanggung jawab.

Permusuhan yang bermunculan tak jarang datang dari perkataan-perkataan atas dasar melukai perasaan oranag lain, akan lebih indah bila kita menjaga perkataan serta mempertanggung jawabkan kebenaran yang sudah dilontarkan sebelumnya. Dengan begitu kita sudah mengikuti ajaran nabi muhammad dalam menjaga lisan dan juga menjaga perasaan orang lain.

Riwayat dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda: 

إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ رِضْوَانِ اللَّهِ لَا يُلْقِي لَهَا بَالًا يَرْفَعُهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَاتٍ وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللَّهِ لَا يُلْقِي لَهَا بَالًا يَهْوِي بِهَا فِي جَهَنَّمَ

“Sungguh ada seorang hamba berbicara dengan satu kata yang mengundang keridhaan Allah, meskipun dia tidak terlalu memperhatikannya namun sebab satu kalimat itu Allah SWT menaikkan beberapa derajatnya. Dan sungguh ada seorang hamba berbicara dengan satu kalimat mengundang kemurkaan Allah SWT, sementara dia tidak memperhatikannya dengan sebab satu kalimat dia terjungkal di dalam neraka Jahannam.”

(H.R Bukhari 6478)

Dengan mengurangi berbicara bukan berarti selamanyanya harus terdiam. Tetapi kita melihat mana pembicaraan yang baik untuk diluruskan, dan mana perdebatan yang kadang hanya memicu permusuhan. Namun berpendapat juga sangat dibutuhkan untuk menghasilkan sebuah solusi dalam bermusyawarah, nabi pun mengajarkan agar tidak egois saat mengambil keputusan. Menjadikan pribadi lebih dewasa terlebih-lebih dalam memilih atau mengambil forum yang tepat untuk kita berdiskusi, tempat bertukar pikiran dan menghindari diri dengan perselisihan. 

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ 

“Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?” (QS Ash-Shaff: 2-3)


Fd. 

Posting Komentar

0 Komentar