Recents in Beach

Tiga Bekal Penting Pada Bulan Ramadhan


Keutamaan bulan Ramadhan tidak perlu diragukan lagi, banyak sekali amalan-amalan yang setiap hari kita lakukan tetapi tidak sebanyak ini. Terdapat 3 bekal penting yang tertuang di bulan Ramadhan ini, ada banyak sekali ulama-ulama yang menuliskan pembahasan khusus seputar puasa salah satunya KH. Mas’ud Masduki selaku Rois Syuriah PWNU DIY. 


Tiga hal inilah yang sangat penting untuk mengawali hidup kita dengan memperbanyak istigfar, karena kita tidak bisa lepas dari yang namanya godaan, salah, maupun kesalahan yang kecil tetapi jika tidak disikapi dengan istigfar maka yang kecil akan menjadi besar dan tidak terasa. Kemudian yang kedua jangan sampai lepas dengan sholawat an-Nabi, memperbanyak sholawat kepada junjungan kita nabi muhammad SAW. 


إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا

Artinya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”.(QS. Al-Ahzab:56) 


Allah Mengajak untuk bersholawat bahwasanya dengan makna-makna yang lebih tinggi, Allah saja bersholawat, malaikat bersholawat. Yang terakhir tilawatil qur’an, Pada bulan ramadhan Allah sudah mengkonsep bagusnya di saat-saat ini, terkadang kita selaku orang awam diluar bulan ramadhan merasakan berat untuk membaca Al-Qur’an lebih banyak. Ketika bulan ramadan seakan-akan pintu keinginan, kegairahan, semangat membaca Al-Qur’an di buka sangat lebar oleh Allah SWT. Menurut riwayat Imam Syafi’i mampu mengkhatamkan Al Qur’an 60 kali selama bulan Ramadhan, di luar yang beliau baca dalam shalat tarawih. Juga para ulama-ulama kita ada yang sudah dibaca atau 1 bulan satu khataman di dalam shalat tarawih dan dengan berbagai cara. 


Alur yang Allah berikan ini sangat luar biasa, contohnya dalam bulan Ramadhan disunahkan Qiyamu Ramadhan dimana kita mampu membaca Al Qur’an berapa kali, setelah shalat isya kita membaca 4 kali Surah Al-Fatihah dan setelah shalat ba’diyah membaca sudah 6 kali surah al-fatihah, belum lagi shalat tarawih 20 rakaat ditambah 3 kali witir. Ini adalah hal sangat luar biasa, di luar Ramadhan mungkin kita setelah shalat isya tidak sempat membaca surah al-fatihah sebanyak ini kecuali pada orang-orang yang khusus, belum nanti pada Shalat Tahajud, Tasbih, ataupun Shalat Hajat dan Rawatib. Oleh karena itu ini adalah peluang sangat baik dari segi fadhilah, kemudian yang paling penting lagi adalah mengapa Ramadhan ini di buat Allah tidak hanya sunah tapi diwajibkan. 


يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ. 

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah:183)


Allah mempunyai rencana untuk mengangkat harkat dan martabat manusia, dimana manusia diciptakan Allah fi ahsanu taqwim ciptaan yang lebih ahsan dibanding ciptaan-ciptaan Allah yang lain. Bahkan Allah memuliakan bani adam.  


وَلَـقَدۡ كَرَّمۡنَا بَنِىۡۤ اٰدَمَ وَحَمَلۡنٰهُمۡ فِى الۡبَرِّ وَالۡبَحۡرِ وَرَزَقۡنٰهُمۡ مِّنَ الطَّيِّبٰتِ وَفَضَّلۡنٰهُمۡ عَلٰى كَثِيۡرٍ مِّمَّنۡ خَلَقۡنَا تَفۡضِيۡلًا

Artinya: “Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.”(QS. Al-Isra:70)


Allah SWT sangat meridhai sebagaimana kita manusia yang ingin terhomat, ini dilatih dengan mulai melatih jiwa agar kita tidak terjebak didalam kekuatan-kekuatan hawa nafsu yang memang dimiliki manusia dan makhluk-makhluk lain. Inilah yang dimanakan melatih diri bagaimana menahan lapar sehingga disunahkan untk sahur,sangat sunahkan untuk iftar. “kulụ wasyrabụ wa lā tusrifụ”, artinya makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan.


Selama Ramadhan tidak diperbolehkan untuk berbaur intim dengan istri dan sebagainya. Pengendalin-pengendalian seperti ini membuat manusia bisa mencapai kemuliaan sebagai hamba Allah yang ingin diserahi menjadi pemimpin dirinya sendiri, keluargannya, juga mampu membimbing putra putrinya. Sehingga berkelanjutan untuk kedepannya. Memang kita tidak bisa menghilangkan yang namanya hawa nafsu, tetapi kita diperintahkan untuk mengendalikan keinginan-keinginan nafsu ke arah sesuatu yang di ridhai, arah kemuliaan, arah mengikuti perintah-Nya dan tidak melanggar larangan Allah SWT. 


Inilah semestinya nikmat yang sangat besar bagi umat Muhammad SAW dengan demikian kita bisa menyikapi persoalan-persoalan kebangsaan, keumatan, kemasyarakatan dengan senantiasa kita insaf dan mohon penerangan pada Allah SWT, kendalikan diri kita mengarahkan timbangan yang adil, Diantaranya ada Nadhom Asmaul Husna sebagaimana kita memohon untuk mengendalikan diri kita ke arah jalan yang di ridhai oleh allah yang membawa kemaslahatan manfaat bagi umat, “i’dilu huwa aqrabu littaqwa”. 


Fd. 

 

Posting Komentar

0 Komentar